![]() |
Pengibaran 71 Bendera Merah Putih |
Peringati HUT RI Ke-71. Sejumlah siswa Madrasah
Aliyah Al-Ishlah Dasuk tergabung dalam Gerakan Pemerhati Lingkungan Hidup dan
Kebudayaan (GPLHK) Madura, Jawa Timur, kibarkan 71 Bendera Merah Putih dan ikuti Sekolah Alam di Puncak Bukit Patapan, Desa
Pakondang, Kecamatan Rubaru, Kabupaten Sumenep, Madura, Jawa Timur, Rabu
(17/08/2016).
MA AL-ISHLAH DASUK - Hari 17 Agustus 1945
merupakan momentum hari bersejarah bagi bangsa Indonesia. Di mana pada waktu
itu, atas nama bangsa Indonesia Ir. Soekarno didampingi Drs. Mohammad
Hatta di Jalan Pagangsaan Timur 56, Cikini, Jakarta Pusat, memproklamasikan kemerdekaan
Republik Indonesia dari penjajah. Bermula dari situlah maka setiap 17
Agustus oleh bangsa Indonesia diperingati sebagai hari ulang tahun kemerdekaan
Republik Indonesia. Dalam rangka memperingati HUT RI, masyarakat se-tanah air
menyambut dengan euforia dan khidmat guna mengenang jasa para pahlawan
bangsa. Bendera Merah Putih dikibarkan di mana-mana, tidak terkecuali di
bukit-bukit seperti halnya yang dilakukan oleh sejumlah siswa Madrasah Aliyah
Al-Ishlah Dasuk yang tergabung dalam Gerakan Pemerhati Lingkungan Hidup dan
Kebudayaan (GPLHK) Madura, Jawa Timur. Mereka bersama sejumlah siswa antar
sekolah dan aktivis yang tergabung dalam Gerakan Pemerhati Lingkungan Hidup dan
Kebudayaan (GPLHK) Madura, Jawa Timur, memperingati HUT RI ke-71 dengan mengibarkan
71 Bendera Merah Putih yang dilanjutkan dengan Sekolah Alam. Kegiatan tersebut
digelar pada hari Rabu, 17 Agustus 2016, pukul 14.00 WIB di Puncak Bukit
Patapan, Desa Pakondang, Kecamatan Rubaru, Kabupaten Sumenep, dengan tema Merdeka
Negeriku, Lestari Alamku.
![]() |
Kegiatan Sekolah Alam |
Tujuan diadakannya kegiatan tersebut
menurut Moh. Tazam Ketua Umum Gerakan Pemerhati Lingkungan Hidup dan Kebudayaan
(GPLHK) Madura, Jawa Timur, tiada lain adalah untuk bersama-sama memperingati
HUT RI ke-71, mengenang jasa para pahlawan bangsa, dan untuk meningkatkan
semangat rasa cinta kepada tanah air dan bangsa Indonesia. Sementara itu,
menurut Salamet kandidat doktor di Universitas Gadjah Mada Jogjakarta selaku
Pembina Gerakan Pemerhati Lingkungan Hidup dan Kebudayaan (GPLHK) Madura, Jawa
Timur, sekaligus sebagai pemateri dalam kegiatan Sekolah Alam tersebut
menjelaskan maksud dan tujuan diselenggarakannya Sekolah Alam tersebut yaitu
untuk menanamkan suatu pendidikan dan penyadaran terhadap para peserta Sekolah
Alam agar selalu mencintai dan melestarikan kekayaan alam Indonesia. Beliau
juga berharap setelah selesai mengikuti kegiatan Sekolah Alam tersebut para
peserta nantinya dapat menularkan suatu kesadaran dan kecintaan terhadap
lingkungan kepada masyarakat atau warga, khususnya di Sumenep untuk selalu
proaktif peduli terhadap lingkungan dan alam sekitar. [yan’s]